Life Happens, Travel

The Wedding

Kepulangan saya ke Bandung yang disertai cerita pengejaran kereta kemarin itu dikarenakan pada hari Minggu-nya, yaitu tanggal 13 Mei, akan dilangsungkan pernikahan paman saya. Beliau ini anak kesembilan, anak terakhir dari nenek dari pihak ibu. Big family, begitu komentar Nagi ketika saya cerita kenapa saya pulang di pertengahan semester, dan kenapa saya tidak bisa ikut kalau anak-anak memutuskan untuk nonton Avengers di akhir pekan.

Ini pernikahan keluarga kedua yang pernah saya ikuti sejak saya bisa mengingat. Pernikahan pertama adalah pernikahan bibi saya, anak ketujuh dari nenek dari pihak ibu, dan itu sudah lama sekali. Anaknya saja sekarang sudah dua, dan yang tertua kira-kira seumuran dengan adik saya yang kedua, yang berarti usianya sekitar dua belas tahun. Saya cuma bisa ingat samar-samar tentang acara itu. Tapi yang jelas, berhubung orangtua saya bekerja di pulau yang berbeda, selama bertahun-tahun berikutnya kami tidak pernah bisa menghadiri acara pernikahan keluarga lagi.

Kali ini ummi saya ngotot menyempatkan diri ingin ikut. Ini adalah adik terakhirnya, satu-satunya yang belum menikah, dan setelahnya tidak akan ada lagi acara serupa. Berhubung saya juga lokasinya sekarang di Malang, yang notabene lebih dekat (dan enin sudah sering sekali bertanya-tanya kenapa saya kalau libur-libur pendek tidak pernah pulang ke Bandung saja), jadilah saya juga ikut.

Lumayan ribet ternyata persiapannya, karena selain ada akad dan resepsi, sehari sebelumnya juga diadakan semacam pengajian, syukuran, berdo’a untuk kelancaran acara besoknya. Saya sih kebagian menghiasi seserahan bareng uwak dan beberapa sepupu, berbekal kemampuan seadanya bikin bunga dari pita. Padahal ini pihak laki-laki, lho. Nggak kebayang gimana ribetnya pihak perempuan yang menyiapkan resepsinya juga.

Prosesi akad nikahnya sendiri dilangsungkan pagi hari di masjid kampus UPI di Setiabudi, dan langsung dilanjutkan dengan resepsi di ruangan serba guna yang masih satu bangunan dengan masjidnya.

akad nikah

ketika ijab kabul

Karena panitia semuanya dari pihak keluarga mempelai perempuan, saya dan sepupu-sepupu yang lain kerjaannya cuma mondar-mandir mencicipi menu. Dari mulai coffee break selepas akad, sampai makanan-makanan ketika resepsi. Jangan salah, gitu juga capek, lho, hahaha. 😀 Acara berlangsung sampai pukul dua siang, dan semua orang sudah ngantuk tak tertahankan. Si Yahya bahkan sudah dari pagi tidur di sembarang tempat sampai melewatkan foto bareng.

Dan ngomong-ngomong soal foto, UPI ini adalah almamater ummi, jadi beliau tidak bisa menahan diri untuk tidak berkeliling sebentar sambil foto-foto, yang tentu saja diikuti dengan semangat oleh serombongan tuyul-tuyul kecil, dan saya juga tentunya. 😀

isola

di depan Isola, gedung rektorat UPI

Banyak anak kecil?

Itu baru sebagian, lho. 😀 Soalnya di keluarga besar ini saya saja masih cucu tertua keempat. Cucu pertama sedang menjalani S2, kemudian yang kedua adalah angkatan 2007, dan yang ketiga adalah angkatan 2008 seperti saya, cuma beda tanggal lahir enam bulan lebih awal. 😀 Parahnya, ketika pulang saya berada satu mobil bersama anak-anak kecil yang maunya sama-sama terus itu. Heboh. Sampai Teh Maryam akhirnya membelikan mereka cimol supaya diam. 😆

About Faye

sometimes i forget i live in a real world

Discussion

8 thoughts on “The Wedding

  1. wow! keluarga besar faye. dan jadi bakal sering menghadiri acara nikahan keluarga dengan sebegitu banyaknya family member 😀

    Posted by Kurology | May 29, 2012, 05:48
  2. ….saya ngerti perasaan dirubungi anak kecil itu tiap kumpul keluarga

    sincerely, cucu tersepuh™ dari 25 orang cucu

    Posted by lukman | May 29, 2012, 11:16
  3. Nah, ‘kan, gak bilang2 gak ada kopdar deh… 😦

    Posted by Asop | June 11, 2012, 16:58
    • kemaren mepet sekali sih, saya sampai kamis pagi dan senin pagi sudah berangkat lagi ke malang, cuma sempat ketemu sama teman2 RO
      tapi Insya Allah lebaran mudik ke sana… kopdar? 😀

      Posted by Faye | June 11, 2012, 18:02

Trackbacks/Pingbacks

  1. Pingback: Creating Mom’s Taste | Life Happens - November 24, 2012

  2. Pingback: Creating Mom’s Taste | sweeter than my solitude - July 2, 2015

Leave a comment

May 2012
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031